• Hidup ini Untuk Apa?


    Dua hari semenjak meninggalnya simbah, masih binggung berbuat apa. Terlihat jelas bayang bayang sosok yang merawatku sedari kecil. Di sini impianku masih sama insyaallah kuberikan mahkota di surga nanti untukmu. Rindu ini sangat menggebu, kasih sayangmu hingga kini masih terasa. hingga kata kata tak sanggup melukiskan semuanya. hanya doa yang bisa kuberikan saat ini.

    Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran.
    Engkau pernah bilang kepadaku bahwa diriku ini kau anggap sebagai anak sekaligus cucumu, akupun ridho akan hal itu.

    Empat hari yang lalu diriku berusia 21 tahun. Allah mungkin mengganggapku telah dewasa dan mengharuskan hidup mandiri. Inipun sejalan dengan pesan terakhirmu yang masih terdengar jelas dikepalaku.

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.